TRADISI PEMIKIRAN SOSIO-POLITIK ISLAM (Kilasan Pemikiran al-Farabi dan al-Mawardi dalam Lintasan Sejarah Islam)

A. Pendahuluan

Dalam membahas tentang tradisi pemikiran dan konsepsi sosio- politik Islam kita tidak dapat melepaskan diri dari pembahasan tentang negara dalam kaitannya dengan agama dalam pemikiran Islam secara umum. Dalam setiap pembahasan tentang negara dalam Islam sering disinggung istilah “dawlah”; yaitu dinasti atau wangsa, yakni sistim

MEMPERBAHARUI MISI PTAI

Tulisan ini merupakan intisari dari pidato Sekjend Kemenag pada hari minggu, 02-05 Juni 2013 dalam acara Pentaloka yang diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementria agama RI di Hotel Aryaduta Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten. Acara tersebut diikuti oleh sebagian Pimpinan Perguruan Tinggi Agama Islam (STAIN, IAIN dan

GURUKU=INSPIRASIKU

Malam tanggal 22 April 2013, saya bertemu dengan dua guru saya ketika belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Mereka adalalah Ustadh KH. Hasan Abdullah Sahal dan Ustadh Dihyatun Masqon. Keduanya, bagi saya, merupakan sosok yang sangat simpatik dan  figur ustadh idola bagi muridnya, baik ketika di Pondok Gontor maupun di luar Gontor.

KETIKA RASIONALITAS SUDAH MULAI LELAH

Ketika saya kuliah di S2 IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1993, saya mempunyai dosen yang sangat fenomenal dan ahli di bidang antropologi yaitu Prof. Dr. Parsudi Suparlan. Beliau adalah salah seorang teoritikus yang handal yang menjelaskan teori-teori diemukannya secara jelas dan gamblang, mudah dipahami dan membuat kita larut seakan berada dalam suasana ketika teori itu baru ditemukan dan kita menemukannya bersama-sama.

MENGAPA BERSELISIH PAHAM TENTANG AGAMA ?

Ada beberapa cara dalam memahami al-Qur’an dan cara mengimplementasikan pemahaman itu di kalangan umat Islam. Ada yang tekstual, ada yang kontekstual, ada yang konvergensi, dan masih banyak yang lainnya. Madzhab pemahaman itu kemudian merepresentasikan dirinya atau direpresentasikan pihak lain dalam sebuah nomenklatur yang kemudian menjadi ciri khas model pemahaman itu, dan selanjutnya menjadi trade

MENYOAL KARAKTER

Setelah melihat hasil pendidikan yang dilakukan oleh anak bangsa kepada calon generasi penerus, ternyata berbagai catatan negatif, telah terkuak dan menyebabkan keresahan yang tidak terhingga di masyarakat. Memang, kalau kita berbicara tentang pendidikan tidak bisa berdiri sendiri atau hanya di alamatkan pada pendidikan sekolah saja, seakan sekolah itu bagaikan percetakan yang mampu mencetak anak didik sebagimana pesanan pelanggan.

Sekilas tentang Pesantren

Pesantren yang tumbuh subur dan berkembang di Indonesia sejak zaman Majapahit hingga kini merupakan warisan sistim pendidikan nasional yang paling merakyat. Sistim pendidikan yang paling tua sesudah zaman Hindu-Budha ini tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam masa penjajahan Belanda, pesantren merupakan pendidikan swasta nasional yang setiap saat mengilhami jiwa patriotisme yang sewaktu-waktu membakar semangat perlawanan menghadapi kelaliman pemerintah kolonial Belanda.

PERLU BELAJAR HIDUP

Hidup adalah perjuangan. Itulah ungkapan yang sering kita dengar ketika orang berbicara tentang hakekat hidup. Bahkan untuk menyemangati hidup agar lebih berarti, orang mengumandangkan motto hidupnya dengan ungkapan “ berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja”. Ada pula yang menyatakan “ urip kuwi ibarate koyo wong mung mampir ngombe”,

DAMPAK KEADILAN JENDER DI ERA DEMOKRASI ?

Era demokratisasi yang menggelinding bagaikan bola salju ke setiap penjuru dunia, khususnya dunia ketiga, pada akhirnya sering berbenturan dengan tradisi, agama, maupun adat istiadat yang ada di dunia ketiga. Benturan-benturan ini yang kemudian akan menghasilkan sebuah perubahan pada dunia ketiga tersebut. Misalnya, dunia ketiga mulai memikirkan dan pada tahapan minimal ingin membangun negara

SANG PEMIMPIN DI MANA KAU ………… ?

Tema kepemimpinan merupakan topik yang selalu menarik diperbincangkan dan tak akan pernah habis dibahas. Masalah kepemimpinan akan selalu hidup dan digali pada setiap zaman, dari generasi ke generasi guna mencari formulasi sistem kepemimpinan yang aktual dan tepat untuk diterapkan pada zamannya. Hal ini mengindikasikan bahwa paradigma kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan memiliki kompleksitas yang tinggi.